Semuanya berubah setelah kamu hadir di keseharianku. ‘Kita’ menjadi
lebih sering berdefinisi aku dan kamu. Sehingga aku adalah kamu, kamu adalah
aku.
Semuanya berubah setelah kamu menemaniku belajar tentang
cinta. Aku merasa cintaku bertambah, tak mengurangi deretan cinta yang pernah
aku bangun di atas garis yang membentang antara aku dan orang-orang di
sekitarku. Bukan cinta tentang kepuasan pada rupa, harta, dan tahta. Ia seperti
melakukan lompatan yang tinggi dan jauh hingga tidak ada lagi aku temukan jurang
yang menganga dan menawarkan diri untuk diisi.