Minggu, 28 Oktober 2012

Langit Biru Cerah di Malam Dzulhijjah

Perjalanan masih jauh dan semangat masih membara, lain halnya dengan punggung, bokong, dan kaki yang sudah pegal-pegal juga kelopak mata yang terus menagih untuk turun. Seketika sadar bahwa kantuk menyerang maka kukencangkan zikir atau kukeraskan murattal dan nasyid-nasyid yang menangkring asyik lewat headset di telingaku sembari berteriak mengikuti pelafalannya, -untung saja helmku fullface, tidak ada pengendara motor atau mobil lain yang nampaknya shock lalu protes mendengar suara-suara teriakan sumbangku-, atau aku benar-benar tepar lalu berhenti di masjid yang terdekat untuk tidur. Secara tidak diniatkan perjalananku kali ini akan memecahkan rekorku lagi, setelah Solo Tour Tangerang-Ciamis, Duet Tour Bandung–Jogja, dan Solo TourJogja-Ciamis-Jogja, sekarang Solo Tour Jogja-Ciamis-Cibubur-Ciamis-Jogja. Masih dengan partner-ku yang setia, Hamraa Tsaaniya, dan masih dengan malam, waktu favoritku untuk perjalanan jauh.