Jum'at
Murottal masjid Al-Husna
Seruan bersiap bersegera
Terik mentari menyengat
Peluh mengalir dari pori-pori olahraga pagi
Lalu lalang jilbab putih dan jubah hitam, bergantian dengan
baju koko dan kemeja putih bercelana bahan kain warna hitam
Secarik kertas izin berstempel 'Bidang Kedisiplinan'
selayaknya tiket keluar masuk tempat hiburan
Gedoran pintu berlapis seng
Deret antrian gayung
Deburan air bak panjang
Tetesan kran air wudhu
Tumpahan busa sabun cuci
Baju-baju terjatuh dari jemuran, teronggok menumpuk seolah
tanpa tuan
Lantai yang lengket, kaki menjinjit
Butiran nasi yang jatuh dan kuah yang tumpah dari wadah menu
pagi
Derit kotak besi tingkat, seprai terburai, bantal-guling
tanpa bungkus, bawah ranjang penuh kardus
Tersembul baju cucian dari bawah kasur busa
Yang paling tua dan telah banyak ilmunya nampak masih
terkulay lemas malas
Denting tiang besi dan pukulan pintu kayu
Baju-baju koko kusut tanpa gosokan setrika
Peci-peci kumal terpoles daki
Sajadah wangi tanpa cuci
Semerbak parfum non alkohol limaribuan
Sendal yang sering berganti-pasang berhias ukiran
Beberapa hanya beralaskan kulit kaki dengan ujung cantengan
dan bertitik mata ikan
Sabetan rotan di atas betis berlapis sarung, lecutan kain
sajadah di pinggul berlapis rukuh
Deretan shaf acak menanti, mata sayu, kepala-kepala mungil
yang mengangguk terkantuk-kantuk, tangan-tangan kreatif mencari tempat
menggaruk
Lantun tilawah dan shalawat
Antrian toilet dan kran wudhu
.........
Semuanya menggema di sana, bersama lengkung senyum dan derai
tawa keceriaan..
Jum'at
Di tengah-tengah rimbun hutan bambu, adakah kau masih
mengenang itu saudara-saudariku? :')
_Yogyakarta, 28 Maret 2014_
tetesan air keran di tepat wudhu itu memang punya daya tarik magis tersendiri kalau di simak sungguh sungguh :D
BalasHapustak pernah merasakan hidup di pondok dan asrama..
BalasHapushanya mendengar cerita keponakan ketika liburan datang
jadi rindu mereka membaca tulisan ini..
mba Anis, nanti anak2nya dimasukkin ke Pondok aja :D hehe
Hapus