Sepoi-sepoi angin malam nyata dan maya turut membawa lirih syair sunyi:
Sekeping hati dibawa berlari
jauh melalui jalanan sepi
jalan kebenaran indah terbentang
di depan matamu, para pejuang
tapi jalan kebenaran, tak akan selamanya sepi
ada ujian yang datang melanda
ada perangkap menunggu mangsa
Akan kuatkah kaki yang melangkah
bila disapa duri yang menanti
Akan kaburkah mata yang menatap
pada debu yang pastikan hinggap
berharap senang dalam berjuang bagai merindu rembulan di tengah siang
JalanNya tak seindah sentuhan mata
pangkalnya jauh, ujungnya belum tiba..
(Saujana, Suci Sekeping Hati)
***
Banyak orang yang memilih keramaian, karena yang terlihat di
sana adalah sukacita kendati fana. Dan sedikit yang memilih untuk menepi dari
kegerahan ramai lalu merebah diri dalam sunyi, di bawah teduh Kasih Sang Maha
Pengasih.