Dalam kehidupan pesantren, aku selalu
menemukan suguhan cerita yang menggelitik saraf senyum. Di pesantren mana pun
itu yang pernah aku ketahui. Kesederhanaan dan kemuliaan ilmu di sana adalah
kombinasi yang pas untuk menjadikan cerita-cerita di sana memiliki hikmah dan
pelajaran, beberapa cerita lainnya menjadi penyegar fikiran dan perasaan. Seperti
yang kali ini aku tuliskan, beberapa cerita tentang kehidupan santri bersama
sabun yang pernah aku dapatkan selama 6 tahun menyantri di lingkungan santri
putra PPHK.
Apa urusan santri dengan sabun? Sesederhana
kita memahami relasi manusia normal dengan sabun pada umumnya. Rasa-rasanya,
kita –manusia dan normal—tak bisa hidup tanpa sabun, bagai dua sisi mata uang, bagai
punguk merindukan bulan, bagai pinang dibelah berduaan, hehe.. namun ceritanya akan
menjadi gak biasa dan lebih berbumbu jika sabun dan santri telah bertemu.
Berikut ini bukti-buktinya;