Senin, 05 Mei 2014

Aku dan Himmah

Beberapa waktu yang lalu di sebuah grup jejaring sosial, aku mendapatkan sebuah nasihat yang sangat nancep di hati dan fikiran;
"Segala yang karena Allah tidak akan pernah berhenti, sekarang lihatlah apakah ada yang terhenti dari hidupmu? Mengapa? Karena kau tak benar-benar melakukannya karena Allah…
Semakin tinggi ketaatan seharusnya berbanding lurus dengan pengabdian, karena ikhlas yang benar selalu berbuah amal, lantas apa yang sebenarnya terjadi jika amalmu pun tak lagi tampak?"
Gak dijelaskan sumbernya dari siapa oleh si pengirim, aku juga gak ‘ngejar-ngejar’ si pengirim untuk menanyakan. Yang aku tahu dan yakin redaksinya ini bukan hadits dari Rasulullaah --shallallaahu ‘alaihi wa sallam--. Tak terlalu masalah buatku karena ada nilai akhlak dan aqidah di dalamnya yang aku yakini benar, dan hakikat nasihat yang baik kan memang untuk diterima dari siapa pun pengucapnya.

Nancep?! Ya, karena setelah mendapatkan nasihat itu memoriku langsung melacak dan menemukan banyak hal yang perlu aku evaluasi dari semua aktivitasku selama ini. Beberapa hal yang tertunda dan sengaja ditunda, beberapa hal yang terhenti dan sengaja dihentikan, lalu semua memori itu semakin menjelma tetesan air hangat di pelupuk mata seketika sampai pada sebuah simpulan, aku takut kalau semua itu benar-benar tertahan dan terhenti karena bukan Allah ta’ala yang menjadi motivasinya.

Pernahkah kamu merasakan bahwa sedikit pun kamu tidak bisa berimajinasi tentang masa depanmu? Aku pernah merasakannya berkali-kali, rasanya buram, gelap. Berkali-kali visi masa depan terhenti, rasanya menyakitkan dan meresahkan nafas hidup. Jangan-jangan itu juga terjadi karena bukan Allah ta’ala yang menjadi motivasi, atau jangan-jangan usiaku tidak akan sampai ke sana. Allaahu a’lam. Diagnosisku sementara hanya satu, mungkin aku belum tuntas membangun himmah yang luhur, motivasi yang luhur meninggi menembus cakrawala fana.

***

Allaahu-sh-shamad; Allaah, tempat bergantung dan berlindung segala sesuatu..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar