Selasa, 11 September 2012

Seremonia Syukur Merdeka

Ini adalah bagian dari kesyukuran
Antara menganggapnya cerah dan tetap gelap
Cerah bersama cita-cita
Gelap pun sejatinya menanam kekhawatiran
Untuk mendorong do'a-do'a tetap terpanjatkan
Untuk melumasi sendi-sendi gerak perlawanan
Merasakan nyatanya kemerdekaan


Tentang genderang kemerdekaan yang ditabuh bertalu-talu
Dan teriakan-teriakan syahdu yang mengelu-elu
Dan degup-degup jantung hidup yang menggebu-gebu
Jiwa-jiwa membersamainya dengan peluh, darah, dan mesiu
Lalu para kaum merayakannya dengan koaran komando dan lelagu
Dengan barisan, penghormatan, dan senda gurau
Dengan seremoni tahunan, dengan renungan-renungan sendu

Semuanya dimulai sejak pergumulan memercikkan api harapan
Membakar dan menghanguskan mereka yang kering mengerontang
Membakar dan mengekalkan mereka yang basah dengan juang
Selanjutnya adalah memastikannya terus menyala-nyala lalu menggerakkan
Memastikannya tidak membakar lalu melukai angan
Memastikan asapnya tak menyesakkan rongga-rongga cita kehidupan

Dengannya kita membangun
Dengannya juga kita merobohkan
Yang membedakan adalah janji cinta yang diaktualisasikan
Yang membedakan adalah cara berpijak dan berpegangan
Yang membedakan adalah bahan bakar dari harapan-harapan
Yang membedakan adalah seberapa kuat bertahan dan melawan
Yang membedakan adalah selama apa menegakkan tiang-tiang perjuangan
Yang membedakan adalah sebesar apa menyumbangkan pembangunan

Dan itu adalah bagian dari kesyukuran


Ciamis, 17 Agustus 2012



1 komentar: