Sabtu, 25 Januari 2014

Dari Rahim yang Sama

Kita ditakdirkan hadir dari rahim yang sama, dari sepasang manusia yang sama, tumbuh dan berkembang mula di sana. Belum genap hak menyusuku habis, ibu kita mengandung lalu melahirkanmu. Tak pernah aku sesali lalu menuntut ganti, apatah lagi benci, waktu itu kita hanya dua makhluk yang belum sadar tentang hak dan kewajiban insani.

Kita ditakdirkan tumbuh dan berkembang dalam rumah yang sama, meski kamar kita berbeda. Aku anak laki-laki, kamu anak perempuan. Di rumah itu, aku tumbuh sebagai anak laki-laki yang pendiam, kaku, patuh, penurut, dan penakut. Sedangkan kamu tumbuh sebagai anak perempuan yang enerjik, luwes, pemberontak, dan pemberani.

Selasa, 21 Januari 2014

Di Balik Cerita, Serial Suami Otak Kiri dan Suami Otak Kanan

Kurang-lebih setahun terakhir ini aku dengan seorang sahabat menyusun tulisan-tulisan cerita dengan tajuk "Serial Suami Otak Kiri dan Suami Otak Kanan". Awalnya dari postingan sahabatku itu saja yang dibagikan di grup alumni pesantren, lalu kemudian aku membantunya mengolah, mengembangkan, memberi ide, ilustrasi, dan seterusnya. Isinya hanya cerita dengan format narasi dan dialog beberapa tokoh yang bertema seputar kejadian dalam rumah tangga, khususnya Suami-Istri. Cerita-cerita di dalamnya kemudian menawarkan pembaca untuk mengkomprasikan nilai/sikap antara si Suami Otak Kiri (dikenalkan sebagai Soki) dan Suami Otak Kanan (dikenalkan sebagai Soka).

Biasanya, yang menjadi kunci 'pertahanan' untuk menerima dan menolak oleh pembacanya adalah konteks yang membandingkan karakter Kiri dan Kanan dalam cerita. Ada yang bilang "diskriminatif", "gak adil", "memojokkan salah satu pihak", dll. Wajar, awalnya aku pun merasakan hal yang serupa. Jujur, ketika sikap si Suami Otak Kiri ini ternyata pernah terlintas di pikiranku --bahkan pernah aku lakukan, *tapi bukan sebagai suami ya :D--, responku ya kesel. Tapi secara naluriah aku mengakui, sikap si Suami Otak Kanan ini memang pilihan yang baik nan unik. Kemudian aku mikir, daripada menggerutu pada karya orang lain lebih baik ambil yang baik dan manfaatnya sajalah. Akhirnya waktu itu aku nanya-nanya ke sahabatku itu, "apakah konteks Otak Kiri-Otak Kanan yang dia maksud itu sama dengan konsep potensi Otak Kiri-Otak Kanan yang dikenal pada umumnya (Psikologi) atau gagasan yang berbeda?", jawabannya ternyata 'gagasan yang berbeda'. Setelah itu aku mantap melanjutkan kerjasama penyusunan cerita-cerita Soki-Soka.